BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Dalam
pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh
seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap
konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer
tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, namun
juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau ekstern.
Untuk mencapai tujuan orgaisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang
terjadi, apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan
barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus
memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan
lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen (Handoko, 2011).
Suatu
organisasi/bisnis akan berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya dalam rangka
mencapai tujuan, berbagai sasaran dan dalam mengemban misinya (Lestari et.al.,
2011).
Peran
manajemen dalam memajukan organisasi cukup penting bila organisasi mempunyai
manajer yang baik, maka organisasi akan menjadi besar, baik dalam ukuran,
jumlah anggota (pegawai) maupun tingkat kemakmuran atau pendapatan para
anggotanya, oleh karena itu manajemen sangat penting dipahami walaupun dari
aspek yang paling besar.
Dalam
organisasi bisnis terdapat stakeholder yaitu pihak – pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan suatu organisasi. Stakeholder
primer merupakan pihak – pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh
kebijakan, ataupun aktivitas organisasi. Sedangkan stakeholder sekunder
merupakan pihak – pihak yang tidak secara langsung terpengaruh kegiatan
organisasi (Alteza, 2011).
Setiap
organisasi, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, semuanya akan
berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi yang bisa bertahan adalah organisasi
yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.vLingkungan merupakan
kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak terhadap kinerja
organisasi (Margaretta, 2012).
1.1.
Rumusan
Masalah
Tentang apa yang
menjadi penjelasan di atas, maka akan di rumuskan beberapa permasalahan yang di
tuangkan dalam bentuk pertanyaan yaitu:
1.1.1. Apa
itu lingkungan organisasi manajemen ?
1.1.2. Faktor
lingkungan apa saja yang mempengaruhi lingkungan organisasi manajemen ?
1.1.3. Bagaimana
hubungan antara organisasi dan lingkungan itu sendiri ?
1.1.4. Bagaimana hubungan antara lingkungan dan budaya ?
1.2.
Rumusan
Tujuan
Adapun tujuan karya
ilmiah ini diantaranya adalah untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan
menganalisis:
1.2.1. Definisi
dari lingkungan organisasi manajemen
1.2.2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi lingkungan organisasi
1.2.3. Hubungan
organisasi dan
lingkungan
1.2.4. Hubungan antara lingkungan dan budaya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi
Lingkungan Organisasi
Lingkungan menurut Robbins dan
Coulter (1999) dalam Margaretta (
2012), adalah lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di luar
organisasi dan secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi.
Lnisasiingkungan merupakan kekuatan yang mempengaruhi baik secara langsungn
maupun tidak terhadap kinerja organisasi.
Lingkungan organisasi adalah
semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi
sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi
lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan
internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai
organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu
yang berpengaruh langsung dan tidak langsung.
Menurut
Sukriah (2009), organisasi berada dalam sebuah lingkungan yang dapat menjadi
faktor pendukung maupun penghambat organisasi. Kegiatan organisasi akan merubah
lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan mendorong perubahan pada
organisasi.
Sebuah
Perusahaan atau Organisasi bisnis yang beroperasi disebuah lingkungan tidak
dapat menafikan bahwa selain begiatan bisnis yang dikelolanya, organisasi
bisnis tersebut juga terlibat dengan lingkungan diseputar lokasi bisnis. Oleh
karena itu, sebuah organisasi bisnis perlu memahami lingkungan apa saja yang
terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan bisnis (Amien,
2008).
2.2. Faktor
Lingkungan Yang Mempengaruhi Lingkungan Organisasi
Pearce dan Robinson (1997) dalam Dewi (2005), menyatakan bahwa perumusan strategi memedomani
eksekutif dalam menetapkan kebijakan organisasi untuk mencapai tujuan akhir
serta cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Perumusan
strategi yang efektif dan efisien adalah perumusan yang memadukan perspektif
yang berorientasi ke depan dengan lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Lingkungan selalu mempengaruhi organisasi dalam
melakukan aktifitas, baik secara langsung maupun secara tak langsung.
Kelangsungan hidup organisasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan organisasi
dalam mengelola pengaruh lingkungan ini. Lingkungan dalam organisasi terbagi
atas dua macam yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal (Anton,
2011).
2.2.1.
Lingkungan
Eksternal
Lingkungan eksternal diketahui mempunyai
peranan besar dalam mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial, proses dan
struktur organisasi, maka lingkungan
eksternal penting untuk selalu dipantau dan dianalisis. Tetapi lingkungan
eksternal secara keseluruhan sangat sulit untuk
dianalisis, karena lingkungan eksternal sangat kompleks
dan saling terkait satu sama lain (Dewi, 2005).
Menurut Astuti (2011), lingkungan
eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja
organisasi. Lingkungan eksternal
terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.
a.Lingkungan khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang
secara langsung relevan terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi orang-orang
yang mempunyai kepentingan
dalam organisasi (stakeholder), seperti konsumen, pemasok,
pesaing, dan kreditor.
b.
Lingkungan
umum
Lingkungan
umum meliputi berbagai
faktor, antara lain
kondisi ekonomi, politik dan
hukum, sosial budaya,
demografi, teknologi, dan kondisi
global yang mungkin
mempengaruhi organisasi.
Lingkungan eksternal terdiri dari
atas unsur-unsur yang berada diluar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak
dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu
juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat.
Lingkungan ekternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan eksternal mikro
yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen
yang terdiri atas penyedia, para pesaing, langganan, lembaga
perbankan dan bukan bank dan lain sebagainya. Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan
yang mempunyai pengaruh tidak langsung,
seperti kondisi ekonomi, perubahan teknologi, politik, social dan lain sebagainya (Handoko, 2012).
Lingkungan eksternal adalah semua
stakeholder yang berada di luar perusahaan yang mempengarhi operasi perusahaan
baik secara langsung maupun tak langsung.
Lingkungan ini sebagian besar tak dapat dikendalikan oleh manajer dan
berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat oleh manajer. Dalam operasionalnya,
organisasi memperoleh masukan-masukan dari lingkungan eksternal seperti bahan
baku, tenaga kerja, modal dan sumber daya lainnya dari
lingkungan
eksternal. Selanjutnya masukan tersebut di dikelola manajer untuk menghasilkan
produk dan jasa. Kemudian produk dan jasa tersebut dijual ke konsumen yang
merupakan salah satu unsure lingkukangan eksternal (Anton, 2011).
a.
Lingkungan
eksternal mikro (khusus)
Menurut Anton (2011), lingkungan
eksternal mikro adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung terhadap
organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia (suppliers) ,
langganan (customers), lembaga keuangan (financial institutions), pasar tenaga
kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah.
Para Pesaing
Pemahaman
terhadap lingkungan persaingan yang dihadapi akan membantu organisasi
mengetahui posisi persaingannya sehingga organisasi mampu mengoptimalkan
operasionalnya sehingga organisasi dapat memahami arena, sifat persaingan serta
kekuatan dan kelemahan para pesaing.
Para Langganan
Situasi
pasar dan langganan sangat mempegaruhi perusahaan dalam menyusun strategi,
kebijaksanaan dan taktik pemasaran. Untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan
pemasaran, perusahaan harus menganalisis
profil langganan pada masa sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi
pasar. Perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang bila
ia dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pasar Tenaga Kerja
Tenaga
kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena dengan memiliki tenaga kerja
yang trampil perusahaan dapat melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien
dan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan perusahan lain. Oleh karena itu
perusahaan harus mampu merekrut dan mempertahankan tanaga kerja yang terampil.
Lembaga Keuangan
Untuk
memperluas usahanya perusahaan memerlikan adanya tambahan modal dari pihak lain
yaitu lembaga-lembaga keuangan seperti perbangkan, perusahaan investasi,
asuransi dan pasar modal.
Para Suplier
Untuk
memproduksi barang dan jasa perusahaan sangat memerlukan peran suplier yaitu
untuk menyadiakan behan baku, bahan penolong, energi, peralatan dan input lain
yang mendukung proses produksi.
Instansi Pemerintah
Kebijakakan
instansi pemerintah sangat berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dalam
banyak hal, seperti peraturan-peraturan, syarat-syarat berdirinya perusahaan,
perizinan, perpajakan, pemberian pinjaman dari bank-bank pemerintah dan
pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan untuk melindungi masyarakat dan
lingkungan.
b.
Lingkungan
eksternal makro (umum)
Menurut Sukriah (2009), lingkungan
umum pada lingkungan organisasi merupakan kondisi eksternal yang luas yang
dapat mempengaruhi organisasi serta berpengaruh secara tidak langsung terhadap
kinerja organisasi.
Menurut Astuti (2011), lingkungan
eksternal makro meliputi berbagai faktor,
antara lain kondisi ekonomi, politik
dan hukum, sosial
budaya, demografi, teknologi,
dan kondisi global yang
mungkin mempengaruhi organisasi.
Perubahan lingkungan umum
biasanya tidak mempunyai
dampak sebesar perubahan
lingkungan khusus, namun
demikian manajer harus
memperhatikannya ketika merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan serta
mengendalikan aktivitas
organisasi bisnis.
Kondisi ekonomi.
Tingkat inflasi,
masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan pendapatan
nasional, keadaan neraca
pembayaran, kondisi pasar
saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga, secara umum adalah beberapa
faktor ekonomi yang
mempengaruhi praktik manajemen dalam aktivitas
bisnis. Terdapat hubungan
timbal balik antara
keadaan perekonomian dan aktivitas
bisnis atau dunia
usaha. Kestabilan dan
pertumbuhan ekonomi akan
mendorong perkembangan dunia
usaha, dan sebaliknya perkembangan
dunia usaha akan
mewujudkan kestabilan dan
pertumbuhan ekonomi.
Kondisi
politik dan hukum.
Terdapatnya kestabilan
politik dan kebijakan pemerintah
yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas
organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga
perlu diperhatikan perusahaan,
antara lain adanya
peraturan pemerintah
mengenai pembentukan dan
pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan
manajerial, termasuk dalam
hal pengelolaan sumber daya manusia.
Kondisi
sosial budaya
Para manajer
perlu memperhatikan adanya perubahan sosial
budaya masyarakat khususnya
pola dan tren
pasar yang dituju. Manajer
perlu menyesuaikan strategi
bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi
nilai-nilai sosial, kebiasaan,
dan selera konsumen.
Sebagai contoh saat ini tren nilai dan selera masyarakat perkotaan
adalah kembali ke alam sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi
pemasarannya, misal dengan membuat produk yang alami tanpa bahan pengawet.
Kondisi
demografi
Kondisi demografi
mencakup kebiasaan yang berlaku
dalam karakteristik fisik
dari populasi, seperti
jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, lokasi geografis,
pendapatan, konsumsi keluarga. Perubahan pada
karakteristik-karakteristik ini dapat
berpengaruh pada kebijakan
manajemen perusahaan dalam merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya.
Teknologi
Teknologi merupakan
salah satu faktor
lingkungan umum yang paling
dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah
satu faktor yang
mempengaruhi keputusan manajer
terutama dalam hal pengembangan produk.
Sebagai contoh, saat ini dinamika industry ponsel
sedang berkembang pesat,
kita selalu mendapat
informasi adanya tawaran produk ponsel dengan berbagai fitur
dan manfaat baru dalam waktu yang
sangat cepat. Hal
ini karena terkait
dengan perkembangan teknologi yang terjadi. Dahulu kita hanya
mengenal ponsel digunakan untuk menelepon saja,
namun dalam waktu
beberapa tahun belakangan
ini dengan perkembangan
teknologi yang sangat
pesat, kita sudah
dapat menemukan ponsel dengan tambahan fitur kamera, video
kamera atau bahkan komputer.
Globalisasi
Globalisasi adalah
salah satu faktor
utama yang mempengaruhi
organisasi bisnis. Manajer
dari perusahaan besar
maupun kecil yang
ada di dalam
negeri semakin ditantang
dengan meningkatnya jumlah
pesaing sebagai dampak
dari adanya pasar
global yang merupakan
bagian dari lingkungan eksternal.
2.2.2.
Lingkungan
Internal
Menurut Purwanti dan Fattah (2011),
lingkungan internal adalah tempat manajer bekerja yang mencakup budaya
perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik.
Menurut Margaretta (2012), lingkungan
internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu
sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan
internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham.
Penjelasannya adalah sebagai berikut :
Pekerja/karyawan
Pekerja
merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu perusahaan atau
organisasi yang menginginkan imbalan berupa upah atau gaji, sementara manajer
menginginkan adanya kinerja yang tinggi.
Dewan komisaris
Dewan
komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dimana dewan komisaris
memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta memastikan kegiatan akan
berjalan mencapai tujuan. Kedudukannya adalah independen terhadap manajemen.
Pemegang saham
Tanggung
jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa besar saham mereka terhadap
perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka mereka memperoleh
imbalan sebesar yang mereka sertakan.
2.3.
Hubungan
Lingkungan dan Organisasi
Organisasi
sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dimana dia berada sehingga
mengharuskan manajer memperhatikan fenomena yang terjadi pada lingkungan
organisasi. Pengaruh lingkungan tersebut sangat berbeda antara satu organisasi
dan organisasi lainnya, bahkan antara satu divisi dengan divisi lainnya serta
antara satu tingkatan yang lebih tingggi dengan tingkatan yang lebih rendah
(Anton, 2011).
Menurut Margaretta (2012), hubungan
lingkungan dan organisasi dapat dillihat melalui model berdasarkan James D.
Thomson yaitu adanya tingkat perubahan dan tingkat homogenitas. Tingkat
perubahan melihat sejauh mana stabilitas
suatu lingkungan yang diukur dengan skala tingkat perubahan stabil dan perubahan dinamis. Sedangkan
tingkat homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan yang diukur
dengan skala homogenitas sederhana dan homogenitas kompleks.
Model berdasarkan James D. Thomson
masing-masing matriks memiliki tingkat ketidakpastian yang berbeda-beda
tergantung pada situasi dan kondisi tingkat homogenitas dan perubahan
lingkungan yang dihadapinya.
Ketidakpastian tergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan. Ketidakpastian tinggi jika
organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat dan elemen
homogenitas yang tinggi. Ketidakpastian
moderat jika organisasi menghadapi
kombinasi perubahan yang dinamis dengan
elemen lingkungan yang sederhana.
Semakin besar ketidakpastian lingkungan yang dihadapi organisasi, maka semakin
lingkungan itu membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer. Strategi
untuk menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastian adalah melakukan
penyesuaian terhadap perubahan lingkungan, melakukan pemantauan lingkungan
secara tidak langsung, dan mempengaruhi lingkungan langsung.
2.4.
Hubungan Lingkungan dan Budaya
Menurut Purwanti dan Fattah (2011), pengaruh
terhadap budaya perusahaan internal yang besar datang dari lingkungan
eksternal. Budaya dapat sangat beraneka ragam di dalam organisasi; namun
demikian, organisasi yang berada di dalam industri yang sama mungkin menunjukkan
karakteristik budaya yang serupa karena beroperasi di dalam lingkungan yang
sama.
Budaya Perusahaan
Menurut
Margaretta (2012), semua organisasi memiliki budaya. Budaya organisasi dibangun
dari kepercayaan yang dipegang teguh secara mendalam tentang bagaimana
organisasi seharusnya dijalankan atau beroperasi. Budaya merupakan sistem nilai
organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara pegawai
berperilaku. Budaya organisasi merupakan wujud anggapan yang dimiliki, diterima
secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut
rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam.
Budaya Adaptif
Kreitner
dan Kinicki (2000) dalam Margaretta
(2012), mengusulkan 3 perspektif untuk menjelaskan tipe budaya yang
meningkatkan prestasi ekonomis organisasi:
-
Perspektif kekuatan, memprediksi hubungan signifikan antara
kekuatan budaya organisasi dan prestasi finansial jangka panjang. Budaya yang
kuat menciptakan kesamaan tujuan, motivasi karyawan, dan struktur dan
pengendalian yang dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi organisasi.
-
Perspektif kesesuaian, mengasumsikan bahwa budaya harus
sesuai dengan konteks strategis atau bisnisnya.
-
Perspektif adaptasi, mengasumsikan bahwa budaya yang bersifat
adaptif meningkatkan prestasi fiannsian organisasi. Memerlukan pengambilan
risiko, kepercayaan dan pendekatan proaktif dari organisasi dan juga individu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lingkungan organisasi adalah
semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi
sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi
lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan internal yang
berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi
dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang
berpengaruh langsung dan tidak langsung.
Lingkungan
eksternal langsung
adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung terhadap organisasi, yang terdiri
dari pesaing (competitors), penyedia (suppliers) , langganan (customers),
lembaga keuangan (financial institutions), pasar tenaga kerja (labour supply) ,
dan perwakilan-perwakilan pemerintah. Sedangkan lingkungan eksternal tidak langsung
meliputi berbagai faktor,
antara lain kondisi ekonomi, politik
dan hukum, sosial
budaya, demografi, teknologi,
dan kondisi global yang
mungkin mempengaruhi organisasi.
Lingkungan
internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu
sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan
internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham.
Daftar Pustaka
Alteza, Muniya. 2011. Pengantar Bisnis: Teori dan Aplikasi di
Indonesia. Yogyakarta: UNY
Amien. 2008. Modul IV Pengantar Manajemen : Lingkungan
Organisasi, Budaya Organisasi Etika dan Tanggung Jawab Sosial. Jakarta:
Universitas Mercu Buana.
Anton. 2011. Modul Bab 5 manajer dan Lingkungan Organisasi,
Tanggung Jawab Sosial, dan etika.
Astuti, Rifelly
Dewi. 2011. Modul 1Pengantar Bisnis: Bisnis dan Lingkungannya.
Dewi, Nomastuti Junita. 2005. Analisis Pengaruh Budaya dan
Lingkungan Organisasi Terhadap Konsensus Strategi Dalam Rangka Meningkatkan
Kinerja Organisasi (Studi Kasus pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi
Jawa Tengah), Tesis. Semarang: Tidak Diterbitkan Secara Umum.
Handoko, T.Hani. 2011. Manajemen dan Lingkungan Eksternal.
Jakarta: Citra Karsa
Lestari, Veronica Sri., dkk. 2011. Bahan Ajar Dasar-Dasar
Manajemen. Makassar: Universitas Hasanuddin
Margaretta, Hensi. 2012. Lingkungan Manajemen, Budaya
Perusahaan, Etika Manajerial, dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Purwanti, Pudji dan Muhammad Fattah. 2011. Modul 3 Dasar
Manajemen : Lingkungan Organisasi Manajemen. Malang: Universitas Brawijaya.
Sukriah, Erry.
2009. Modul Budaya dan Lingkungan Organisasi.